Polisi Gelar Operasi Anti-Herex Minggu Ini: Langkah Tegas Demi Keamanan Jalanan

Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia kembali menggelar operasi berskala nasional yang menargetkan aksi balap liar, khususnya yang dilakukan oleh komunitas motor yang dikenal dengan sebutan “Herex”. Operasi ini mulai dilaksanakan pada minggu ini di berbagai daerah yang selama ini menjadi titik rawan balapan liar, seperti jalan protokol, kawasan industri, hingga jalur pinggiran kota.

Herex, kependekan dari “Heritage Ex-Race”, merupakan gaya modifikasi motor klasik, seperti Honda CB dan GL Series, yang dimodifikasi untuk tampilan balap. Meskipun awalnya bertujuan sebagai bentuk ekspresi otomotif, dalam praktiknya banyak oknum yang menyalahgunakan tren ini untuk aksi balap liar di jalan umum. Hal inilah yang mendorong kepolisian untuk bertindak tegas.

Tindak Tegas, Tapi Humanis

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, dalam konferensi pers menyatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan mengembalikan ketertiban di jalan raya.

“Kami tidak melarang modifikasi. Tapi ketika modifikasi itu digunakan untuk aksi balap liar dan membahayakan pengguna jalan lain, tentu harus ditindak. Operasi ini bersifat represif sekaligus preventif,” ujar Kombes Wahyu.

Operasi https://herex.id/ ini akan melibatkan patroli gabungan dari satuan lalu lintas, Sabhara, dan intelijen. Selain razia di titik-titik rawan, polisi juga akan melakukan pemantauan melalui kamera pengawas (CCTV) dan patroli drone di beberapa wilayah.

Dampak Negatif Aksi Herex Liar

Balapan liar yang melibatkan motor modifikasi Herex telah menjadi kekhawatiran banyak pihak, termasuk warga sekitar. Selain menimbulkan kebisingan pada malam hari, aksi ini juga telah menyebabkan kecelakaan fatal, baik bagi pelaku maupun pengguna jalan lain.

Data Korlantas Polri menunjukkan peningkatan kasus kecelakaan yang melibatkan motor modifikasi sebanyak 17% dalam tiga bulan terakhir. Banyak kasus terjadi pada malam hingga dini hari, saat jalanan mulai sepi.

“Anak saya pernah hampir tertabrak motor Herex yang melaju kencang di jalan dekat kompleks. Mereka tidak peduli keselamatan orang lain,” ujar Diah, warga Bekasi, yang mendukung langkah kepolisian.

Sanksi Tegas Bagi Pelanggar

Dalam operasi ini, polisi akan menindak tegas para pelanggar dengan sanksi tilang, penahanan kendaraan, hingga proses pidana bila ditemukan pelanggaran berat. Motor-motor yang tidak sesuai spesifikasi teknis akan diamankan. Selain itu, pengendara tanpa SIM atau dengan STNK tidak lengkap juga akan dikenai sanksi.

“Kami juga akan menelusuri bengkel-bengkel yang terbukti secara aktif membantu balap liar, termasuk modifikasi ilegal,” tambah Kombes Wahyu.

Tak hanya sanksi hukum, pelaku yang masih di bawah umur akan diarahkan ke pembinaan khusus bersama orang tua, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya.

Pendekatan Solutif dan Edukatif

Meski operasi ini menitikberatkan pada penindakan, polisi juga membuka ruang dialog dan pembinaan. Beberapa komunitas motor yang selama ini aktif di dunia modifikasi diajak berdiskusi untuk menciptakan ruang ekspresi yang aman dan legal, seperti ajang kontes modifikasi atau balap resmi di sirkuit.

“Modifikasi itu boleh, asal sesuai aturan. Kami ingin anak-anak muda ini punya tempat untuk menyalurkan hobi tanpa membahayakan orang lain,” ungkap Kombes Wahyu.

Kepolisian juga akan menggandeng Dinas Pemuda dan Olahraga untuk mendorong penyediaan sarana balap yang legal bagi komunitas motor. Pendekatan ini diharapkan bisa menurunkan angka balap liar dalam jangka panjang.

Ajakan untuk Warga

Masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi aktif dalam operasi ini. Warga yang mengetahui adanya balap liar atau kegiatan mencurigakan dapat melapor melalui call center kepolisian di masing-masing wilayah.

Dengan dilaksanakannya Operasi Anti-Herex minggu ini, aparat berharap tercipta kembali rasa aman dan nyaman di jalan raya, sekaligus memberikan pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya keselamatan dan kedisiplinan dalam berkendara.